KEPRINEWS – Defisit anggaran yang tidak teratasi oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD) Pemko Tanjungpinang, dan pelaksanaan rasionalisasi yang tidak tepat sasaran, menjadi sorotan publik.
Salah satunya, di tengah APBD tahun 2024 Pemko Tanjungpinang masih defisit, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Tanjungpinang malah membangun plaza pengunjung di Taman Budaya, Kampung Bugis bernilai Rp2,7 Miliar.
Seperti yang dikatakan Sekretaris Lembaga Pemantau Kinerja Pemerintah (LPKP) Lanny, kinerja TPAD ini dipertanyakan. Anggaran yang bersentuhan langsung dengan masyarakat di Disparbud Tanjungpinang dihapus.
“Apa karena tidak ada keuntungan bagi mereka karena anggarannya langsung masuk ke rekening kelompok atau organisasi masyarakat, pada hal nilainya relatif kecil. Sementara proyek pembangunan bernilai miliaran yang seharusnya ditunda karena tidak urgensi atau mendesak dijalankan? Katanya defisit,” ungkapnya.
Lanjut Lanny, teknis dan penilaian TAPD menghapus anggaran itu dasar dan pandangannya dari segi apa di dinas ini. Jalan-jalan ke luar daerah bisa, proyek Rp2,7 miliar bisa, yang untuk masyarakat tak bisa.
“Sementara anggaran yang kecil bersentuhan langsung dengan masyarakat kok tak bisa. Ini tidak adil dan patut dipertanyakan,” ungkapnya kepada keprinews.co, Senin (5/8).
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tanjungpinang, Muhammad Nazri, sampai berita ini diterbitkan belum membalas konfirmasi wartawan. Bagian I (red)