KEPRINEWS – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tanjungpinang menggelar pelatihan pemandu wisata budaya dan pengelolaan usaha homestay penginapan, di Hotel Nite and Day, Jalan Bintan, Senin (4/12/2023).
Acara tersebut, dibuka Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemerintah Kota Tanjungpinang, Bambang Hartanto.
Bambang Hartanto, dalam sambutannya mengatakan bahwa kunjungan wisatawan mancanegara ke kota Tanjungpinang mencapai angka yang cukup tinggi, yakni mencapai 41.114 kunjungan pada Oktober 2023. Hal ini memberikan peluang luar biasa bagi pengembangan industri pariwisata di ibu kota provinsi Kepri.
“Dengan destinasi unggulan seperti Penyengat yang mendapat pengakuan nasional dan internasional, serta keberagaman cagar budaya dan tempat wisata alam, potensi pariwisata Tanjungpinang sangat beragam,” ujar Bambang.
Dalam hal ini, peran penting pengelola homestay dan pemandu wisata menjadi sangat diperlukan untuk meningkatkan daya tarik destinasi wisata.
“Potensi pariwisata kita beragam. Tinggal bagaimana pengelola homestay dan pemandu wisata yang perlu ditingkatkan agar destinasi wisata kita menjadi daya tarik,” tambahnya.
Bambang menyampaikan bahwa upaya yang dilakukan disbudpar dalam merancang konsep paket wisata yang beragam akan membuka lebih banyak pilihan untuk para wisatawan yang berkunjung ke Tanjungpinang.
Dengan demikian, keselarasan antara paket wisata yang menarik, pemandu wisata yang profesional, dan homestay yang berkualitas menjadi hal yang sangat penting.
“Nanti pemandu wisata inilah yang memberikan informasi kepada masyarakat agar bisa ikut memasarkan dan melayani wisatawan yang berkunjung ke Tanjungpinang,” ungkapnya.
Bambang mengajak peserta pelatihan untuk memanfaatkan kesempatan ini dengan baik. Ia meminta agar para narasumber dapat memberikan bimbingan terbaik, sementara para peserta diharapkan aktif bertanya guna mendapatkan pemahaman yang mendalam.
Sebelumnya, Kepala Disbudpar Kota Tanjungpinang, Muhammad Nazri, menjelaskan bahwa pelatihan diikuti 80 peserta pelaku wisata dan pengelola homestay di kota Tanjungpinang.
Dengan rincian, 40 peserta mengikuti pelatihan pengelolaan homestay/pondok wisata pada 4-6 Desember 2023, sementara 40 peserta lainnya mengikuti pelatihan pemandu wisata budaya selama empat hari, dari 4 hingga 7 Desember 2023.
“Tujuannya agar SDM kepariwisataan lebih profesional dan berkualitas dalam memberikan pelayanan terbaik kepada para wisatawan yang berkunjung ke kota Tanjungpinang,” terang Nazri.
Pelatihan ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan daya saing Tanjungpinang sebagai destinasi pariwisata yang menarik,” tutup Nazri. (ris)