KEPRINEWS – Pemerintah Kota Tanjungpinang optimis penurunan angka stunting di Tanjungpinang dapat melampaui target nasional, yakni dibawah 14 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Elfiani Sandri menyampaikan, bahwa saat ini berbagai langkah dan upaya penanganan stunting yang terus digencar oleh OPD maupun lintas sektor, membuatnya semakin yakin angka stunting di Tanjungpinang akan terus membaik.
“Banyak program-program percepatan penurunan stunting yang kita lakukan, bahkan kita terus berkolaborasi dengan Kemenkumham, TNI/Polri, OPD-OPD, PLN serta Baznas yang sedang berfokus pada program orangtua asuh, memberikan makanan bergizi terhadap anak-anak stunting,” kata Elfiani, Rabu, (4/10/2023).
Program orangtua asuh ini, kata dia, terus memberikan kontribusi yang positif terhadap percepatan penurunan stunting di Tanjungpinang.
Tak berjalan di tempat, program inipun terus berkembang dengan jumlah orangtua asuh yang semakin bertambah sewaktu-waktu.
“Dengan program ini kami yakin akan mendapatkan hasil yang terbaik,” imbuhnya.
Elfiani menjelaskan, menurut data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), bahwa status stunting di Tanjungpinang pada tahun 2021 hingga 2022 terus mengalami penurunan hingga 3,1 persen, yakni dari angka 18,8 persen turun menjadi 15,7 persen.
Dengan penurunan 3,1 persen per tahun ini, ia pun semakin optimis bahwa pada tahun 2023 angka stunting di Tanjungpinang dapat mencapai target nasional, bahkan lebih baik lagi.
“Target stunting nasional itu 14 persen, sementara kita tahun 2022 15,7 persen. Kita semakin optimis mencapai target nasional, sebab dalam kurun waktu 2021 sampai 2022 kita bisa tekan angka stunting 3,1 persen,” tuturnya.
Kendati demikian, ia belum bisa memastikan secara berapa persen angka stunting di Tanjungpinang tahun 2023 ini, sebab pihaknya masih menunggu data terbaru dari SSGI yang nanti akan keluar Oktober ini.
“Kita juga belum bisa memastikan berapa jumlah pasti kasus stunting dari 15,7 persen ini, karena memang data yang kita dapat hanya berbentuk persentase,” tuturnya.
Namun kata dia, jika menggunakan data dan nama alamat (by name and by addres), pihaknya mendapat angka stunting di Tanjungpinang sejumlah 353 anak.
“353 ini berdasarkan penimbangan yang dilakukan posyandu di Tanjungpinang, dan mudah-mudahan angka ini turun lagi,” pungkasnya. (un)