KEPRINEWS – Perayaan hari ulang tahun Dewa Kie Hu Ong Ya dan ritual bakar tongkang menjadi sorotan utama di Cetya Upho Sakadarma Ruko Pantai Permata Baloi, Batam, Rabu (02/08) malam. Acara ini merupakan bagian dari salah satu kegiatan budaya leluhur Tionghoa yang telah diwariskan oleh keturunan Tionghoa dari Bagan Siapiapi ke daerah rantauan, termasuk kota Batam.
Gubernur Ansar yang hadir langsung pada acara ini, menyatakan pentingnya menjaga dan melestarikan tradisi budaya ini. Selain merupakan acara ritual dan doa, acara ini juga diharapkan dapat memperkuat persatuan dan kesatuan masyarakat untuk memajukan Kepri lebih maju dan berkembang.
Dalam sambutannya, Ansar bersama seluruh bupati dan walikota di Kepri menyatakan tekad untuk bekerja sama dalam memajukan pembangunan. Dia menekankan bahwa kesatuan dan kebersamaan masyarakat Kepri, meskipun terdiri dari beragam suku, budaya, dan agama, telah menjadi modal berharga untuk mencapai prestasi sebagai provinsi terbaik pertama dalam tingkat toleransi agama dan moderasi agama di Indonesia.
“Diharapkan, perayaan ini juga dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke Kota Batam dan mengenal lebih dekat budaya serta keramahan masyarakat Kepri. Saya optimis bahwa Kepri akan menjadi lokomotif ekonomi Indonesia, dan setiap investasi akan memberikan peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat,” ujarnya.
Gubernur Ansar menambahkan, tahun ini Kepri juga dipilih menjadi tuan rumah beberapa acara nasional dan internasional. Salah satunya sebagai tuan rumah sub-regional Indonesia, Malaysia, dan Thailand (IMT-GT) untuk membahas masalah ekonomi bersama.
“Kemudian di akhir Agustus ini, Presiden Joko Widodo juga dijadwalkan hadir di Karimun untuk menghadiri GTRA Summit. Selama acara tersebut, sebanyak 2.000 sertifikat akan diberikan secara gratis kepada masyarakat dan nelayan di atas laut,” papar Ansar.
Ansar pun mengungkapkan komitmennya untuk terus bekerja keras dalam membangun Kepri menjadi lebih baik lagi. Dalam upaya tersebut, dia berharap masyarakat dapat memberikan doa dan dukungan agar kemampuan dan anggaran pembangunan semakin meningkat. Di antara alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kepri, Rp1.3 triliun disediakan untuk pendidikan dan kesehatan, sementara sisanya untuk pembangunan di ketujuh kabupaten/kota secara seimbang.
“Berbagai langkah strategis ini diyakini akan menguatkan posisi Kepri sebagai provinsi terdepan dalam ekonomi dan keberagaman. Semoga acara ini akan berdampak positif bagi kemajuan Kepri dan semakin mengundang minat investor dan wisatawan ke wilayah tersebut” tutupnya.
Selama acara berlangsung, hadir beberapa tokoh penting, termasuk anggota DPRD Provinsi Kepri, anggota DPRD Kota Batam, serta Ketua Yayasan Cetya U Pho Sakka Dharma, Rusdi. Turut serta juga tim percepatan pembangunan dan beberapa pejabat dari organisasi perangkat daerah (OPD) Kepri. (ris)