
KEPRINEWS – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Tanjungpinang memberikan penjelasan terkait minimnya hasil tangkapan ikan di perairan Tanjungpinang saat memasuki musim angin selatan.
Prakirawan BMKG Kota Tanjungpinang, Hayu Nur Mahron menjelaskan, pulau Bintan sendiri terletak di wilayah garis ekuator selatan yang saat ini arah anginnya sedikit berbelok ke arah Utara.
Kondisi ini, menyebabkan temperatur suhu laut semakin dingin dari biasanya. Sehingga, banyak dari berbagai jenis ikan melakukan migrasi untuk menyesuaikan diri dari habitat mereka.
“Temperatur suhu ini juga berpengaruh terhadap ketersediaan makanan pada ikan, sehingga ikan menyesuaikan dengan kondisi laut. Jadi ada yang namanya migrasi ikan, dimana ikan berpindah ke wilayah lain yang dinilainya lebih nyaman buat mereka,” rincinya.
Selain itu, ia menyebutkan bahwa angin selatan ini juga berpotensi datangnya angin kencang di wilayah pulau Bintan.
Oleh karena itu, ia menghimbau kepada para nelayan dan masyarakat Tanjungpinang khususnya wilayah pesisir untuk mewaspadai terpaan angin selatan dan gelombang saat di laut.
“Saat ini kecepatan angin di Tanjungpinang mencapai 10-15 Knot, kalau di daerah pesisir bisa sampai 15-20 Knot. Nanti pengaruhnya ada di gelombang laut setinggi 1-1,5 meter,” jelsnya.
Namun, sambungnya, untuk gelombang laut di musim angin selatan ini masih dalam kategori sedang. (un)