KEPRINEWS – Wakil Gubernur Kepri Hj Marlin Agustina Rudi menyampaikan bahwa kaum perempuan kalau diberi ruang dan kesempatan, akan muncul kreativitas yang luar biasa. Termasuk dalam pengembangan berbagai jenis kuliner. Hasilnya, lezat, sehat dan bisa menambah peningkatan ekonomi.
“Kami selalu mendorong, memberi ruang ibu-ibu untuk mengeksplorasi kreativitasnya, dalam banyak hal, terlbih kuliner. Sebagai daerah tujuan wisata, kuliner selalu menjadi tujuan, termasuk oleh-olehnya,” kata Wagub Marlin saat membuka Pelatihan Tata Boga pada Sub Bagian Kegiatan Pengembangan Kegiatan Masyarakat untuk Peningkatan Kualitas Keluarga Kewenangan Provinsi, Hotel Harris, Batam, Kamis (30/6) petang.
Hj. Marlin memang mendorong berbagai kelompok punya kemampuan tata boga. Yang barangkali ke depannya bisa untuk peningkatan ekonomi keluarga.
Karena itu, Wagub Marlin ingin pelatihan ini menghasilkan sesuatu yang produktif ke depannya. Ibu-ibu, dengan kelompoknya, bisa mengembangkan kemampuan tata boga, seperti olahan pastry yang menjadi fokus kali ini.
Wagub Marlin kemudian berkisah bagaimana dia mendorong pangan khas Bandar Dunia Madani ini menjadi makanan dan oleh-oleh yang dicari. Sumber pangan itu adalah gonggong. Yang kini berbagai olahannya mulai bisa ditemukan di Batam, seperti gonggong asap, rendang gonggong, serundeng gonggong, sejumlah kue dan berbagai olahan lainnya.
“Kuliner dengan bahan pangan lokal harus mengglobal. Harus menjadi oleh-oleh yang dirindukan,” kata Wagub Marlin.
Menurut Marlin, pemerintah begitu serius dalam pengembangan UMKM. Malah di Batam akan dibangun sentra khusus UMKM. Tentu ini memberi ruang dan peluang untuk pergerakan ekonomi yang memberi dampak langsung bagi masyarakat.
Malah, kata Ketua Dekranasda Kota Batam ini, kemajuan teknologi harus dimanfaatkan untuk perkembangan produk yang dihasilkan. Manfaatkan untuk promosi. Buat tampilan yang bagus. Kemas dengan kata-kata yang bagus.
“Tentu jaga kualitas rasanya. Biar pembeli datang lagi dan lagi,” kata Wagub Marlin yang pada pembukaan itu didamping Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Kepri, Any Lindawaty.
Karena itu, Marlin melihat pentingnya pelatihan seperti ini. Mereka yang sudah dapat kesempatan, sangat sayang kalau tak meneruskannya. (*)