KEPRINEWS – Sebanyak 145 posyandu balita yang ada di Tanjungpinang sudah mulai mengoperasikan alat Antropometri Kit yang berguna untuk mendeteksi dini stunting pada anak.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang, Elfiani Sandri memaparkan Antropometri Kit ini merupakan alat dasar kegiatan pelayanan kesehatan di posyandu.
Alat ini dapat digunakan untuk menimbang berat badan anak maupun bagi orang dewasa, juga bisa untuk mengukur tinggi badan.
“Ini adalah alat ukur utama untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga kita bisa mengetahui adanya potensi stunting pada anak,” kata Elfini, baru-baru ini.
Menurutnya, kebijakan dioperasikannya alat ini merupakan strategi dan upaya Kementrian Kesehatan RI, untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat melalui tranformasi pelayanan kesehatan dasar.
Apalagi, posyandu ini menjadi basis pelayanan dasar kesehatan bagi masyarakat dengan akses yang lebih mudah yang dapat ditemui di setiap tempat.
“Karna posyandu secara akses pasti lebih dekat dari pemukiman warga, sehingga tidak akan sulit untuk mendapatkan akses pelayanan kesehatan,” ujarnya.
Oleh karena itu kata dia, pemerintah dalam hal ini terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang ada di posyandu, salah satunya yaitu memenuhi sarana prasarananya.
Ditambah lagi, penanganan stunting sudah menjadi atensi pemerintah pusat, dan Antropometri Kit bisa memantau pertumbuhan bayi, sehingga dapat mendeteksi apabila ada bayi yang bergejala stunting.
“Sarana pendukung lainnya juga sebelumnya sudah tersedia di posyandu kita,” ungkapnya.
Selain itu, peningkatan SDM kader posyandu juga akan digencar, para kader di haruskan mempunyai kompetensi yang mumpuni dan paham terkait ilmu kesehatan, sehingga pelayanan kesehatan di posyandu dapat lebih maksimal.
Disamping itu, Dinkes juga tengah menargetkan sekitar 85 persen kunjungan warga ke posyandu pada tahun 2024 ini. Ia berharap, agar masyarakat dapat memanfaatkan posyandu sebagai garda terdepan pelayanan kesehatan.
“Maka kita harapkan baik itu kader, aparat kelurahan, RT RW agar sama-sama berkolaborasi mengajak dan menghimbau orangtua yang punya balita, untuk membawa anaknya ke posyandu,” pungkasnya. (un)