KEPRINEWS – Kasus aktif terkonfirmasi positif Covid-19 di Kepulauan Riau yang cukup berfluktuasi per-hari ini, Rabu (02/02) langsung direspon cepat oleh Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad dengan menggelar Rapat Koordinasi penanganan Covid 19 di Gedung Daerah, Tanjungpinang. Rakor dengan melibatkan seluruh Pemerintah Kabupaten dan Kota se Kepri serta Forkopimda.
Kasus aktif yang tercatat sampai pelaksanaan rakor tersebut sebanyak 105 kasus dengan sebaran 72 kasus di Kota Batam, 17 Kasus di Kota Tanjungpinang, 9 kasus di Kabupaten Bintan, 5 kasus di Kabupaten Karimun, dan 2 Kasus di Kabupaten Natuna. Sedangkan di Kabupaten Kepulauan Anambas dan Kabupaten Lingga mencatat 0 kasus.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Ansar menekankan untuk mengantisipasi melonjaknya kasus aktif ini dengan memperkuat tracing dan memberikan treatment yang baik.
“Tentu jangan lengah soal tracing, karena tracing sangat menentukan untuk mengetahui kontak erat yang terkonfirmasi positif. Kemudian pastikan treatment harus dilakukan dengan baik, karena jika tingkat kesembuhan tinggi, maka angka kasus aktif akan menurun,” pesan Gubernur Ansar.
Gubernur juga memberi arahan agar pasien yang terkonfirmasi positif untuk diwajibkan karantina di karantina terpadu. Karena karantina mandiri terbukti sulit untuk dikontrol.
“Tempat-tempat karantina terpadu agar dikontrol kembali. Seperti Lohas, LPMP, serta Asrama Haji Batam. Cek kembali fasilitasnya. Supaya isolasi terkontrol dan treatment yang baik dapat diberikan,” ujar Gubernur.
Selanjutnya, Gubernur Ansar juga memastikan program bantuan tunai bagi keluarga kurang mampu yang terkonfirmasi positif akan tetap dilanjutkan, untuk menanggung kebutuhan keluarga yang ditinggalkan selama masa isolasi.
“Masing-masing Kabupaten dan Kota juga agar memberikan perhatian untuk memenuhi kebutuhan keluarga pasien. Gunakan dana BTT (Belanja Tidak Terduga) karena memang peruntukannya untuk itu,” kata Gubernur Ansar.
Terakhir, Gubernur menyampaikan bahwa survey serology tahap kedua akan dilaksanakan 6 bulan setelah survey pertama. Pada survey pertama Kepri mendapat hasil yang baik yaitu sebesar 89 persen yang menunjukkan herd immunity masyarakat yang cukup baik.
“Karena serology harus dievaluasi 6 bulan sekali untuk mengetahui apakah antibodi tetap bertahan terhadap virus sekaligus mengetes vaksin booster yang telah diberikan,” tutup Gubernur
Turut mendampingi Gubernur dalam rakor tersebut Pj. Sekdaprov Eko Sumbaryadi, Staf Khusus Gubernur Sarafudin Aluan, Asisten Administrasi Umum Mariyani Ekowati, Kadis Kesehatan M. Bisri, Kaban Kesbangpol Lamidi, Kadis Kominfo Hasan, dan Kaset Satgas Covid19 M. Darwin. (*)