
KEPRINEWS – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Batu 8, Tanjungpinang memastikan bahwa Pertamax yang diedarkan di tempatnya sudah sesuai spesifikasi yang ditentukan.
Pengawas SPBU Batu 8, Aziz menjelaskan, bahwa memang ada beberapa spesifikasi yang membedakan antara Pertamax murni dengan jenis yang sudah dioplos.
Spesifikasi yang paling menonjol ialah dari segi warna maupun suhu. Pertamax murni cenderung berwarna biru tua dan memiliki suhu standar 0,005 persen.
“Setiap BBM yang masuk dari Tanjung Uban, akan kita lakukan pengecekan density dan suhu untuk menghindari kontaminasi dalam bahan bakar. Jika warnanya pudar dan suhu lebih dari 0,005 persen akan kita tolak,” kata Aziz, Sabtu (1/3/2025).
Sejauh ini, belum ada temuan Pertamax oplos yang beredar di Kota Tanjungpinang, sebab setiap distribusi BBM yang masuk ke daerah setempat akan dilakukan pengecekan spesifikasi terlebih dahulu.
“Semua Pertamax yang masuk sesuai spesifikasi, karna tidak ada temuan sama sekali,” ujarnya.
Disisi lain, lanjut Aziz, Pertamax juga menjadi BBM yang ramah lingkungan serta kelebihan lainnya yang membedakannya dengan bahan bakar lain.
Yang mana, Pertamax terdapat penambahan zat adiktif untuk mengoptimalkan performa kendaraan, serta memiliki oktan 92 untuk menjamin kinerja piston lebih maksimal.
“Memang harganya lebih mahal sedikit dari Pertalite, yakni Rp13.500 per liter. Namun Pertamax dapat menjamin kinerja mesin kendaraan lebih maksimal, juga menjadi bahan bakar yang lebih irit,” pungkasnya. (un)