KEPRINEWS – Polresta Tanjungpinang akan mulai menggelar operasi keselamatan Seligi dan Pencanangan Aksi Keselamatan pada 4 – 17 Maret 2024, operasi ini diselenggarakan secara serentak di seluruh Indonesia selama 14 hari.
Kapolresta Tanjungpinang, Kombes Pol Heribertus Omsunggu mengatakan, operasi tersebut akan melibatkan sebanyak 156 personel Polresta Tanjungpinang yang tersebar di beberapa titik lokasi secara mobile atau berpindah-pindah.
“Nanti kita akan bergerak bersama instansi terkait, kita juga libatkan pelajar sebagai duta untuk menyampaikan informasi dan menjadi contoh kepada masyarakat,” kata Kapolresta Tanjungpinang, Kombes Pol Heribertus Omsunggu, Sabtu (2/3/2024).
Menurut Kombes Omsunggu, operasi Seligi ini dilakukan untuk mengingatkan masyarakat agar lebih memahami peraturan lalulintas serta keselamatan dalam berkendara.
Selain itu, operasi ini juga akan mengedepankan fungsi Dikmas Lantas untuk menumbuhkan pengertian, dukungan, serta keikutsertaan masyarakat agar aktif dalam upaya menciptakan keamanan, keselamatan, serta kelancaran lalu lintas.
“Yang ditekankan agar masyarakat memahami aturan lalulintas, serta memberikan pengetahuan kepada masyarakat dengan mementingkan keselamatan berlalu lintas,” tuturnya.
Ia melanjutkan, dalam operasi ini juga akan menyasar beberapa pelanggaran, seperti menindak kendaraan angkutan yang membawa muatan melebihi kapasitas.
“Kita akan melakukan penindakan yang humanis disertai dengan blangko teguran. Penindakan akan dilakukan secara statis, mobile maupun etle,” jelasnya.
Ditempat yang sama, Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang, Zulhidayat menyatakan bahwa Pemko Tanjungpinang mendukung dan mengapresiasi kegiatan operasi tersebut.
Apalagi, kata dia, operasi ini dilakukan sejalan dengan permasalahan keselamatan berkendara di Kota Tanjungpinang.
“Seperti yang kita ketahui, akhir-akhir ini memang sering terjadi Lakalantas yang mengakibatkan peningkatan korban jiwa yang cukup pesat,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Zulhidayat berharap kegiatan operasi Seligi dapat menjadi solusi jangka pendek yang dapat dilakukan untuk meminimalisir terjadinya Lakalantas.
“Terutama yang berakibat hilangnya nyawa dari korban,” pungkasnya. (un)