KEPRINEWS – Sejumlah Nelayan asal Kota Tanjungpinang, memilih untuk tidak melaut sejak beberapa minggu terakhir karena pengaruh musim angin selatan.
Terhitung sudah satu minggu lebih, Rafikar, nelayan yang berdomisili di Kampung Haji, Kelurahan Batu IX itu tidak melaut. Pengaruh musim angin selatan dinilainya sangat berdampak pada hasil penangkapan ikan.
Menurutnya, musim angin selatan ini sudah terjadi sejak 2 bulan yang lalu. Iapun memprediksi musim angin selatan ini kemungkinan akan berakhir bulan Oktober 2023 mendatang.
“Kalau kami nelayan, nyebutnya musim angin selatan, biasanya kebanyakan ikan bertelur. Nanti kalau musim ini sudah berlalu barulah penangkapan ikan membaik karna ikan sudah mulai keluar,” kata Rafikar, Senin (31/7/2023).
Selain itu, Rafikar pun membantah bukan karena cuaca ektrim yang membuat dirinya dan beberapa teman nelayan lain tidak melaut.
“Bukan karena cuaca kita tidak melaut, hanya ikan saja yang tidak ada. Kalau mau turun kan modal dulu, kalau sudah keluar modal tidak ada penangkapan malah rugi, jadi lebih baik tidak melaut dulu,” tegarnya.
Untungnya, kata dia, meski sudah seminggu lamanya tidak melaut, dapur di rumahnya masih tetap berasap.
Tak berdiam diri, ia mengaku memiliki pekerjaan sampingan sehingga kebutuhan ekonomi keluarga masih bisa terpenuhi.
“Alhamdulillah saat ini saya dan teman-teman lain masih ada pekerjaan saat siang, kalau musim bagus biasa malam kami turun. Tapi sekarang tidak dulu,” pungkasnya. (un)