KEPRINEWS – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyatakan, pemerintah tengah bergerak cepat dalam menangani gempabumi bermagnitudo 6.1 di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat.
Menurut Menteri Muhadjir, pihak terkait seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah melakukan berbagai upaya dalam penanganan tanggap darurat bencana gempabumi.
“Kondisi kerusakan saat ini sedang didata, dan sesuai dengan standar penanganan bencana yang pertama-tama harus ditangani adalah korban. Baik korban yang hidup ataupun yang meninggal,” ujarnya di sela kunjungan kerja di Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (27/02/2022).
Lebih lanjut, Menko PMK mengatakan, saat ini Pemerintah fokus memprioritaskan penanganan korban cedera, korban pengungsi rentan (perempuan, anak, lansia, disabilitas) dan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan pokok pengungsi.
Menurutnya, saat ini yang menjadi kebutuhan mendesak bagi korban pengungsi adalah kebutuhan pakaian, kebutuhan sanitasi, dan tempat tinggal sementara berupa tenda pengungsian. “Terutama pakaian yang dibutuhkan mereka rentan misalnya kebutuhan pakaian wanita, anak-anak itu harus diutamakan,” ujarnya.
Mengenai kebutuhan hunian sementara untuk pengungsi juga sangat mendesak untuk dipenuhi. Hal itu lantaran jumlah pengungsi semakin bertambah tetapi kesediaan hunian sementara terbatas.
“Saya sudah meminta kepada kepala BNPB untuk segera mensuplai kebutuhan tenda untuk hunian sementara pengungsi itu,” jelas Menko PMK.
Gempabumi bermagnitudo 6.1 di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat yang terjadi pada Jumat (27/02/2022) pagi hari telah menimbulkan kerusakan dan memakan korban jiwa. Gempa bumi yang berpusat di 0,14 derajat LU dan 99,94 derajat BT pada kedalaman 10 kilometer itu juga dirasakan di Kabupaten Pasaman, Lima Puluh Kota, dan Agam. Gempa bumi susulan juga terus menerus terjadi hingga hari ini.
Berdasarkan data BNPB, per 26 Februari, pukul 20.56, di Kabupaten Pasaman Barat, tercatat korban jiwa sebanyak 4 orang, luka berat, 37 orang, luka ringan 310 orang dan kurang lebih 10.000 jiwa mengungsi di 35 titik pengungsian yang berada di Kecamatan Talamau, Kecamatan Pasaman dan Kecamatan Kinali.
Kemudian di Kabupaten Pasaman dilaporkan ada 6 orang meninggal dunia, luka berat 5 orang, luka ringan 36 orang, 3 ribu jiwa menungsi dan ada 4 orang tertimbun material longsoran yang hingga kini masih dalam proses pencarian dan pertolongan.
Di Kabupaten Lima Puluh Kota, sebanyak 53 jiwa dari 16 KK terdampak dan 2 jiwa terpaksa mengungsi ke rumah kerabat. Selanjutnya di Kabupaten Agam dilaporkan ada seorang bayi mengalami luka-luka akibat terdampak gempabumi.
Secara keseluruhan, dampak gempa bumi mengakibatkan 103 unit rumah rusak berat, 5 unit rumah rusak ringan, kurang lebih 1.307 unit rumah rusak ringan, 3 unit fasilitas pendidikan rusak berat, 2 rumah ibadah rusak, 1 bangunan fasilitas umum rusak, termasuk beberapa bangunan milik pemerintahan. (*)