
KEPRINEWS – Terkuaknya salah satu kegiatan sewa kapal panitia bernilai Rp3,2 miliar di Dinas Pendidikan (Disdik) Bintan, yang diduga fiktif, pada akhir tahun 2024, menjadi sorotan tajam publik.
Melalui pemberitaan awal keprinews.co yang berjudul “Diduga Fiktif, Disdik Bintan 2024 Sewa 1 Unit Kapal Sebulan Habiskan Rp3,2 Miliar” menuai komentar pedes dan kecaman di berbagai eleman masyarakat.
Diketahui, Disdik Bintan mengadakan belanja sewa alat angkutan apung bermotor, yaitu 1 unit kapal panitia di Tambelan, dengan rute, Tambelan-Pengikik-Pejantan. Masa sewa satu bulan, tepatnya pada Desember 2024, menyedot anggaran yang fantastis jumlahnya.
Kepala Disdik Bintan, Nafriyon, saat dikonfirmasi media ini, Jumat (21/2/2025), seputar dugaan sewan kapal fiktif, di akhir tahun 2024 yang bernili Rp3,2 miliar, dirinya tidak memberikan komentar sedikitpun, alias bungkam.
Begitu juga saat dikonfirmasi ke Sekretaris Disdik Bintan, Subagio, terkait penyewaan kapal ini, dialihkan ke Kabid SMP yang menangani masalah angkutan apung bermotor.
Kepala Bidang (Kabid) SMP Disdik Bintan, Budiarjo, menanggapi kegiatan sewa kapal panitia, sebut ia tidak ingat.
Selanjutnya ia akan berkoordinasi dengan BPKAD Bintan. Sebab, saat pengimputan anggaran untuk kegiatan sewa kapal ini, ia belum menjabat.
“Anggaran sewa kapal ini diimput pada akhir 2023. Saya menjabat Kabid SMP Maret 2024,” cetusnya.
Dikatakan Budiarjo, kegiatan sewa kapal yang ia ingat, hanya anggaran angkutan apung bermotor, sewa 24 unit kapal, waktu sewa setahun. Ini untuk transportasi siswa di Pulau Tambelan dan sekitarnya,” jelas Budiarjo.
Kembali wartawan melakukan konfirmasi lebih detail, Budiarjo mengaku dirinya sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) untuk kegiatan sewa kapal panitia.
Ditanya mengenai kelengkapan Surat Pertanggungjawaban (SPj) atau dokumen lainnya yang diduga dipalsukan untuk mencairkn Rp3,2 miliar tersebut, Budiarjo tidak dapat menjawab.
Komentar lanjutan aktivis muda Bintan, Hanny, kepada media ini, menilai, dinas Pendidikan di Bawah kepemimpinan Nafriyon, banyak masalah yang mencuat.
Mulai dari keluhan orang tua siswa mengenai angkutan bus gratis yang tidak bisa menghendel semua siswa saat balik sekolah sejak 2024 kemarin.
Tidak terlihat adanya kemajuan dan terobosan di dunia Pendidikan Bintan, dinilai staknasi. Anggaran Disdik besar dan terserap semua. Sayangnya tidak sesuai dengan peningkatan sektor Pendidikan yang ada sekarang.
“Ya akhirnya tercium juga indikasi kegiatan fiktif miliaran rupiah. Kami berharap ada dari pihak Ormas atau LSM yang dapat melaporkan secara resmi sewa kapal panitia ini. Kami harap Bupati Roby juga dapat menempatkan eselon II di dinas Pendidikan yang amanah dan membawa kemajuan plus perubahan ke depan,” harapnya. (ris)




























