
KEPRINEWS – Menjelang setahun pengangkatan Rahma selaku Walikota Tanjungpinang, Ketua Pemuda Muhammadiyah Kepri, Abdul Rauf Rahim mengajak masyarakat memberikan dukungan dan memberikan doa terbaik.
Beliau mencatat, sejak awal pencalonan sebagai Wakil Walikota mendampingi Almarhum Ayah Syahrul, Rahma sudah mendapatkan berbagai tantangan. Sebagai seorang patriot, beliau tidak bergeming dengan segala ancaman. Tetap konsisten dalam programnya membangun masyarakat.
Lalu menjabat sebagai Walikota, dimana seluruh sumber daya pemerintahan dikerahkan untuk menanggulangi Covid-19, beliau tetap tidak sepi dari kritikan. Satu persatu kritikan terjawab dengan keberhasilan membuat kritikusnya malah bertambah berang, segala macam isu tetap dimunculkan lagi walaupun ditanggapi hoaks oleh masyarakat.
Dianggap gagal dengan ukuran angka pengangguran dan kurangnya pembangunan infrastruktur terasa kurang bijak. Pandemi mengharuskan Pemda merubah fokus (reconfusing) pembangunan melawan Covid-19. Rauf Rahim menilai positif kemampuan Rahma memimpin masyarakat Tanjungpinang keluar dari zona merah PPKM.
Termasuk keberhasilan dalam program vaksinasi. Sinergi Walikota dengan Gubernur dalam mengembangkan Laboratorium RSUD Kota Tanjungpinang beserta sarana dan prasaranya serta penyediaan tempat karantina, membuktikan konsen pemerintah dalam melindungi rakyatnya.
Saat ini hampir semua kepala daerah mendapatkan kritikan dalam penanganan pandemi, termasuh Rahma. Tidak semua kritik bersifat membangun. Diskusi di Muhammadiyah memunculkan istilah “Politikus Lele”, yaitu mereka yang suka membuat air menjadi keruh. Semakin keruh, semakin senang. Pandemi sangat memperkeruh keadaan bangsa, lalu Politikus Lele semakin senang memperkeruh suasana.
Alumni Taplai Lemhannas angkatan III tahun 2021 ini berpendapat bahwa masyarakat saat ini dalam kondisi sangat rentan. Kondisi depresi akibat pandemi menjadi makanan empuk bagi radikalis dan paham penganut disintegrasi lainnya.
Karena itu, sebaiknya kita menghadirkan informasi-informasi positif yang setidaknya bisa menjadi trauma healing masyarakat kita. Setahun kepemimpinan Rahma sebagai nahkoda tunggal Kota Tanjungpinang telah berlalu. Semoga dua tahun kedepan, dengan kehadiran Endang Abdullah selaku Wakil Walikota dapat menggiring masyarakat Kota Tanjunpinang melalui bencana non alam ini. (*)




























