
KEPRINEWS – Gubernur Kepulauan Riau (KEPRI) Ansar Ahmad, menegaskan tekadnya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tanpa menambah beban bagi masyarakat serta tetap menjaga stabilitas iklim investasi di daerah.
Menurut Ansar, upaya memperkuat keuangan daerah akan dilakukan sesuai ketentuan hukum yang berlaku dengan mengoptimalkan sumber-sumber pendapatan yang sudah ada.
“Salah satu langkah nyata adalah pemberlakuan pemutihan pajak kendaraan bermotor dan penertiban pajak-pajak lainnya agar penerimaan daerah dapat meningkat,” ujar Ansar, Jumat (2/5/25).
Ia juga menyoroti potensi besar dari pajak air permukaan, mengingat masih banyak pelaku usaha yang belum memberikan kontribusi optimal.
Selain itu, ia menyebutkan pendapatan dari bagi hasil PPh 21, 24, 29, pajak rokok, serta sektor perkebunan sawit sudah mengikuti formula yang ditetapkan pemerintah pusat.
“Kami akan terus mengidentifikasi potensi lain, seperti pungutan dari pajak air permukaan, karena masih banyak pelaku usaha yang memanfaatkannya,” tambah Ansar.
Gubernur juga menekankan pentingnya memaksimalkan pendapatan dari retribusi jasa umum maupun jasa usaha, seperti retribusi labuh jangkar, yang akan dikaji ulang bersama Kementerian Perhubungan.
Ia pun mendorong BUMD untuk lebih kreatif dalam mengembangkan usaha, baik lewat kemitraan maupun pengelolaan mandiri di sektor-sektor bisnis yang prospektif.
“BUMD perlu mengembangkan bisnis yang potensial, baik secara mandiri maupun bersama mitra,” jelasnya.
Ansar memastikan, bahwa pemerintah tidak akan membuat pungutan baru yang bisa membebani masyarakat. Sebaliknya, ia ingin menciptakan skema fiskal yang ringan namun tetap mendukung kepentingan publik serta meningkatkan daya saing daerah.
“Ke depan, seluruh potensi pendapatan akan kami tinjau dan kembangkan melalui segmentasi serta digitalisasi, demi menciptakan sistem yang lebih transparan, tertib, dan memiliki jangkauan yang luas,” pungkasnya.(Un)




























