KEPRINEWS – Menyoal proyek pembangunan Jalan Caostal Area, Kabupaten Karimun, bernilai Rp14,6 Miliar, dikerjakan CV Bujon Jaya, yang diduga menyimpang dari spesifikasi, sehingga jalan sudah mulai terlihat retak di sejumlah titik dan bergerlombang, terus menuai kritikan dan sorotan tajam di berbagai elemen masyarakat.
Menanggapi hal ini, Kepala Inspektorat Kepri Irmendes, kepada keprinews.co, Rabu (20/11), mengungkap pejelasan singkat dari pihak Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (DPUPP) Kepri.
Dikatakan Irmendes, bahwa sesuai penjelasan dari PUPP, bahwa pihaknya akan tetap memantau infrastruktur jalan Caostal Area yang telah dibangun tahun 2022.
Apabila memang ada kerusakan, di lokasi titik lainnya, PUPP akan minta penyedia untuk segera memperbaiki.
Terkait ketebalan aspal 2-3 CM, paket tersebut sudah diperiksa BPK dan tidak ditemukan temuan yang disampaikan media.
Menanggapi pernyataan DPUPP, Ketua Lembaga Pemantau Kinerja Pemerintah (LPKP), Mhd Hasin, mengatakan, bahwa statement PUPP tidak masuk akal, asal bicara.
“Kalau mau pantau bukan saatnya lagi, karena proses pengerjaannya itu sudah terlaksana di tahun 2022. Apa lagi bilang akan meminta penyedia untuk perbaiki. Saat ini bukan masa pemeliharaan lagi, dan bukan tanggung jawab penyedia. Jadi kalau terjadi kerusakan itu sudah tanggung jawab pemerintah dengan menggunakan anggaran pemeliharaan,” ujarnya, sembari mengatakan ada yang tidak beres dari penjelasan PUPP yang dinilai banyak ngelantur.
Kembali Aldi, warga Karimun, menyebutkan, untuk melihat kebenarannya, apakah ada indikasi penyelewengan pengerjaan proyek atau tidak, pihak Aparat Penegak Hukum (APH) lah yang bisa membuktikannya sendiri, termasuk ketebalan aspal.
“Kami memang bukan ahli, tapi gak mungkin kami menyampaikan hoaks mengenai ketebalan aspal. Namun takutnya kami salah, jadi kami minta APH melakukan kroscek fakta di lapangan, termasuk kualitas jalan dan kualitas material yang digunakan, apakah sesuai spesifikasi atau tidak,” tuturnya dengan nada bertanya.
Karena di plang proyek saat pembangunan jalan tidak menyebutkan soal berapa panjang yang akan dibangun, itu juga menjadi tanda tanya masyarakat. Dengan nilai anggaran Rp14,6 miliar seharusnya sudah terbangun sekian kilometer.
“Maka itu, kami sangat berharap APH dapat melihat sendiri, menindak lanjuti kondisi jalan dan disesuaikan dengan spesifikasi plus standar jalan provinsi, juga nilai anggaran dengan pembangunan jalan yang direalisasikan,” tutupnya. (tim)