
KEPRINEWS – Layanan pengisian angin ban dengan nitrogen kini semakin mudah diakses masyarakat Tanjungpinang. Green Nitrogen, unit usaha yang bergerak di bidang pengisian angin ban nitrogen, kini hadir di dua titik lokasi, yakni SPBU Batu 9 dan SPBU Batu Hitam.
Berbeda dengan angin biasa yang berasal dari kompresor yang masih mengandung uap air, nitrogen merupakan gas murni yang lebih ringan dan tidak mengandung air.
Hal ini, membuat tekanan angin dalam ban lebih stabil, tidak mudah panas, dan dapat memperpanjang usia pakai ban kendaraan, terutama saat digunakan dalam perjalanan jauh.
“Kalau pakai nitrogen, ban jadi lebih tahan lama karena sifat nitrogen yang lebih dingin. Jadi bisa menetralisir panas dari gesekan saat berkendara,” ujar Arjuna, salah satu pegawai Green Nitrogen di SPBU Batu 9.
Layanan ini terbuka untuk semua jenis kendaraan, baik motor maupun mobil, dan sangat direkomendasikan untuk ban tubeless.
Adapun tarif yang ditawarkan cukup terjangkau, yakni Rp3.000 per ban untuk motor dan Rp5.000 per ban untuk mobil. Sementara, untuk isi ulang penuh, dikenakan Rp8.000 per ban motor dan Rp15.000 per ban mobil.
“Tak hanya pengisian nitrogen, Green Nitrogen juga menyediakan layanan pendukung lainnya seperti tambal ban tubeless serta ganti oli untuk motor dan mobil,” tambahnya.
Meski telah beroperasi hampir setahun di Tanjungpinang, Green Nitrogen baru saja melakukan penyegaran tampilan mengikuti standar warna Pertamina.
Menurutnya, antusiasme masyarakat akan pengisian nitrogen masih terbilang minim, dan mungkin sebagian masyarakat baru mulai mengenal manfaat dari prodak unggulan tersebut.
“Mungkin masih banyak yang belum tahu tentang manfaat nitrogen ini. Padahal untuk keamanan dan kenyamanan berkendara, nitrogen jauh lebih baik,” tambah Arjuna.
Pada akhir pekan, biasanya Green Nitrogen mencatat lonjakan pelanggan hingga 50 kendaraan per hari yang datang untuk mengisi angin nitrogen.
“Kami berharap layanan ini bisa semakin dikenal luas oleh masyarakat Tanjungpinang sebagai solusi angin ban yang lebih aman yang memilki standarisasi tekanan ban,” pungkasnya. (un)