Selain berbagai program unggulan pemulihan ekonomi masyarakat, pasangan calon Gubernur Kepri Sinergi Dr H Muhammad Soerya Respationo SH MH dan Iman Sutiawan SE berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) berkompetensi tinggi dan berakhlak, dengan mengembangkan sistem kesehatan, sistem pendidikan, menumbuhkan kewirausahaan secara mandiri, dan memperkuat kesetaraan gender serta perlindungan terhadap ibu dan anak dengan mengikutsertakan seluruh masyarakat Kepri di wilayah terluar.
KEPRINEWS – Soerya Respationo usai menghadiri pertemuan dengan sejumlah kaum milinial Tanjungpinang di Legacies Gudang Minyak, Jumat (09/10/2020) kepada KepriNews.co memaparkan sejumlah program unggulan untuk perubahan Kepri ke depan.
Soerya menyatakan tekat pasangan Sinergi yang akan mempersembahkan pengabdian terbaik bagi masyarakat di Kepri. Artinya, pengabdian ini diwujudkan dalam bentuk program nyata, realistis kepada masyarakat dalam berbagai sektor kehidupan, khususnya pendidikan gratis untuk kalangan SMA-SMK se-Kepri.
Sinergi Berjanji Akan Menggratiskan Mulai Dari Seragam SPP & Biaya Lainnya Termasuk Pengambilan Ijazah
Pendidikan gratis tersebut meliputi semua aspek yang berkaitan dengan pendidikan, mulai dari seragam sekolah gratis, buku-buku pelajaran hingga tidak ada lagi istilah uang SPP yang harus dibayar.
KEPRINEWS.CO Merupakan misi atau suatu keinginan hati dari Soerya Respation mewujudkan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) melalui urusan pendidikan yang diimplementasikan secara Pendidikan Gratis dan Program Pendidikan Unggul hingga Tuntas yang disingkat “PINGGUL TUNTAS”.
Seputar masalah pendidikan ini telah dibuktikan Soerya bukan hanya menjelang Pilkada. Seperti kesaksian sejumlah mahasiswa UNIBA termasuk Rektor-nya, mengatakan secara fakta sosok Soeryo sebagai Ketua Senat UNIBA, tidak pernah alpa dalam jam mengajar-nya walaupun beliau sesibuk apapun. Bahkan selalu menggratiskan buku-buku pelajaran kepada mahasiswanya.
Hal ini lah yang akan diimplementasikan Soerya kepada seluruh siswa-siswi dan mahasiswa berprestasi atau tidak mampu untuk dilakukan program sekolah gratis dan beasiswa. Untuk pendidikan gratis, program ini direalisasikan dengan menggratiskan pendidikan SMU-SMK sederajat yang merupakan bagian dari kewenangan pemerintah provinsi. Pendidikan gratis tersebut meliputi semua aspek yang berkaitan dengan pendidikan, mulai dari seragam sekolah gratis, buku-buku pelajaran hingga tidak ada lagi istilah uang SPP yang harus dibayar.
Soerya mengatakan, suatu ketekatannya tidak mau ada anak-anak daerah yang putus atau tidak sekolah karena tidak mampu membayar SPP atau terhambat hanya karena seragam sekolah maupun biaya buku pelajaran, atau siswa yang tidak dapat mengambil ijazahnya disebabkan belum membayar kewajiban-kewajiban di sekolah. Hal-hal seperti itu tidak akan ada lagi.
Oleh karena itu pasangan Sinergi calon Gubernur Kepri jika dipercayakan masyarakat, memastikan mulai tahun ajaran berikutnya setelah dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kepri, maka wajib belajar menegah atas, semua gratis dan menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah dengan mengalokasikan anggaran-anggaran yang memadai di setiap sekolah menengah atas sederajat dalam rangka untuk melaksanakan program-program sekolah gratis.
Berdasarkan data yang ada, bahwa jumlah sekolah SMU yang ada di Provinsi Kepri sebanyak 148 SMU dengan jumlah siswa sebanyak 47.169 siswa. Adapun untuk SMK terdapat 113 SMK dengan jumlah siswa sebanyak 32.441 siswa. Sementara untuk Madrasah Aliyah terdapat 40 Madrasah Aliyah dengan jumlah siswa sebanyak 4.670 siswa. Akumulasi total siswa SMU/SMK/ sederajat diperkirakan sekitar 84.280 siswa.
Kebijakan Pendidikan Gratis tersebut juga akan berlaku bagi Sekolah Luar Biasa (SLB) yang ada di Provinsi Kepri, karena merupakan bagian dari kewenangan pemerintah provinsi. Termasuk program beasiswa untuk mahasiswa yang tidak mampu dan berprestasi.
“Jadi yang mau kuliah atau yang berprestasi ingin melanjutkan perkuliahannya, insyaallah apabila masyarakat Kepri memberikan amanah untuk menjadi gubernur, maka saya akan memulai kepemimpinan ini dengan membuat perubahan dan terobosan untuk dunia pendidikan yang lebih baik,” tutupnya. (Redaksi01)