
KEPRINEWS – Kisah pilu seorang nelayan asal Kelurahan Sei Jang, Kota Tanjungpinang yang selamat usai diterkam buaya muara.
Bermula saat Sugito (48) sedang mencari ikan di dekat kampung kolam Tanjungpinang. Tiba-tiba, ia dikejutkan oleh terkaman buaya dari belakang.
“Kejadian dini hari sekitar jam 2 pagi ini, saat itu saya sedang mengemas jaring dan mengumpulkan hasil tangkapan ikan diatas kapal, tiba-tiba langsung diterkam buaya dari belakang,” kata Sugito, Sabtu (23/9/203), saat ditemui di kediamannya.
Sugito menceritakan, saat diterkam, buaya dengan ukuran sekitar 3 meter itu langsung menyeret Sugito sejauh 10 meter dari sampannya, beruntung lampu sorot yang terpasang di kepalanya masih menyala.
Disaat genting itu, Sugito melihat ada kayu pancang yang ada didekatnya. Iapun langsung menggapai dan bertahan di kayu pancang itu dikala mulut buaya masih menempel di punggungnya.
“Beruntung ada kayu pancang jadi saya peluk kuat-kuat, tapi masih saja buaya tidak mau melepaskan gigitannya. Baju 3 lapis robek semua,” kisahnya.
Melihat buaya makin mengganas, Sugito mulai melakukan perlawanan dengan menendang buaya tersebut hingga gigitannya terlepas. Kemudian, iapun langsung bergegas berenang ke sampan dan langsung pulang.
“Saya digigit bagian punggung, lumayan banyak bekas gigitannya,” ujarnya.
Menurut Sugito, sedikitnya ada sekitar 30an ekor buaya yang pernah ia temui di sekitaran sungai Kampung Kolam, Kelurahan Sei Jang itu, buaya-buaya ini memang sering muncul pada malam hari.
Namun, kata dia buaya tersebut rata-rata tidak mengganggu, sehingga para nelayan tidak kuatir dan takut saat menemui buaya-buaya itu.
“Buaya sering munculkan diri, tapi saat kita datang menjaring ikan dia pergi. Jadi kita tidak was-was, karena tidak menggangu sebelumnya,” imbuhnya.
Kendati demikian, ia meminta kepada pemerintah, agar dapat menangani bianatang buas tersebut. Agar para nelayan dapat lebih aman saat mencari ikan.
“Apalagi buaya memangsa kita bukan hanya saat berada di laut, tapi diatas sampan pun diterkam,” pungkasnya. (un)