
KEPRINEWS – Hujan berkepanjangan melanda sejumlah wilayah khususnya di Kepri, yang mempengaruhi sentra produksi sayur mayur di Kota Tanjungpinang.
Para pedagang mengatakan, bahwa cuaca hujan ini membuat para petani belum dapat menanam sayur untuk diproduksi.
Pasalnya, di musim hujan tanaman akan mudah terserang hama sehingga gampang busuk. Selain itu, kondisi saat ini juga rentan banjir yang menyebabkan tanaman akan gagal.
“Kemarin tidak ada yang nanam (sayur) karena cuaca buruk, syukur hari ini hujan sudah mulai berkurang jadi penanaman sudah dimulai,” kata pedagang sayur pasar Bintan Center (Bincen), Simamora, Rabu (15/1/2025).
Menurut Simamora, kurangnya penanaman sayur ini akan menyebabkan produksi sayur berkurang, dampaknya akan terasa kurang lebih Minggu mendatang.
“Kemungkinan harga sayur mayur akan berdampak naik Minggu depan, bisa naik Rp5-10 ribu atau separuh harga normal,” ujarnya.
Kendati demikian, terpantau di pasar Bincen harga sayur mayur masih terbilang normal, seperti harga kangkung Rp8 ribu per Kilogram (Kg), bayam Rp10 ribu, caisin Rp12 ribu, kol Rp15 ribu, kacang panjang Rp15 ribu dan Selasa Rp40 ribu.
“Sejauh ini harga sayur masih stabil, mungkin Minggu depan bakal naik,” pungkasnya.
Mengingat harga komoditas sayur mayur berpotensi melonjak yang diakibatkan karena kurang produksi dari petani, perlunya upaya intervensi dari pemerintah untuk mengantisipasi potensi kenaikan ini. (un)