KEPRINEWS – Plh Bupati Karimun Muhd Firmansyah menghadiri skaligus membuka secara resmi acara rembuk stunting, upaya penguatan komitmen pencegahan dan penanganan di Kabupaten Karimun. Kegiatan ini diadakan di Ballroom Hotel Aston Karimun, baru-baru ini.
Usai acara, dikatakan Firmansyah, bahwa salah satu tantangan daerah Karimun yang tidak bisa disepelehkan yaitu pencegahan dan penanganan stunting, terkait kualitas sumber daya manusia dengan prevalensi balita stunting pada tahun 2018 secara nasional berkisar 30,8%.
Kejadian balita pendek atau biasa disebut dengan stunting merupakan salah satu masalah gizi yang dialami oleh balita di dunia saat ini. Kekurangan gizi kronis terjadi sejak bayi dalam kandungan hingga usia dua tahun.
Intinya, stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi dan tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita. Intervensi yang paling menentukan untuk dapat mengurangi prevalensi stunting oleh karenanya perlu dilakukan pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dari anak balita.
Beberapa faktor yang menjadi penyebab stunting adalah praktek pengasuhan yang kurang baik, termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan, serta setelah melahirkan.
“Semoga dengan adanya rembuk stunting ini, Karimun menjadi daerah yang bebas dari balita stunting,” tutupnya. (Judin)